Pernah ada seorang pria terdampar di sebuah pulau kecil tak berpenghuni karena kapalnya rusak dihantam ombak. Setiap hari pria itu selalu berdoa kepada Tuhan agar memberikan bantuan dengan mengirim seseorang untuk menyelamatkan dia. Tapi dia merasa kecewa, karena doanya tak terkabul, tak ada satupun orang yang pernah melintasi pulau tersebut.
Beberapa minggu pun berlalu, mau tidak mau pria itu terpaksa harus belajar bertahan hidup di pulau yang tak berpenghuni. Dia membangun sebuah gubuk untuk tempatnya bernaung sambil menunggu kalau-kalau ada kapal yang melintasi pulau tersebut. Persediaan makanan dan kayu bakar dia cari di sekitar pulau lalu dikumpulkannya di dalam gubuk kecil.
Suatu hari, saat dia telah selesai berburu makanan dan kembali ke gubuknya, ia melihat sesuatu yang tak diinginkannya, gubuknya terbakar dengan cepat dan membakar habis semua yang ada di dalam dan di sekitar gubuk. Tak ada satupun yang tertinggal, termasuk semua harta miliknya telah menjadi asap. Satu-satunya yang tertinggal hanyalah pakaian lusuh yang melekat ditubuhnya. Awalanya dia shock, lalu lama-kelamaan amarah pun merasuki dirinya.
Dalam amarahnya dia melemparkan tinju ke udara, mulai mencaci maki Tuhan dan berteriak "Tuhan, bagaimana mungkin Engkau membiarkan ini semua terjadi padaku? Aku sudah berdoa kepada Mu setiap hari untuk mengirimkan bantuan yang datang untuk menolong ku tapi tak ada satupun yang datang, dan sekarang semua yang ku miliki terbakar habis! Mengapa Kau lakukan ini semua pada ku! Mengapa Kau membiarkan ini semua terjadi?" Ketika pria itu menangis dengan sejadi-jadinya dalam keadaan berlutut, ia mengangkat kepalanya dan samar-samar melihat sebuah kapal yang datang ke arah pulau dari kejauhan.
Akhirnya tangisnya berubah menjadi tangis bahagia. Pria itu diselamatkan oleh sebuah kapal yang melintasi pulau tersebut. Dalam bahagia dia bertanya-tanya kepada Kapten kapal tersebut "Bagaimana kalian bisa menemukan aku?" "Kebetulan kami sedang menjelajahi lautan, ketika kami melihat kepulan asap yang membumbung tinggi di batas cakrawala, kami memutuskan untuk pergi mencari tahu apa yang sebenarnya telah terjadi, saat itulah kami menemukan Anda" Jawab sang Kapten. Begitulah hidup, kita akan selalu dihadapkan dengan tantangan, masalah, dan bencana. Apa yang menurut kita buruk belum tentu buruk menurut Tuhan, dan apa yang menurut kita baik belum tentu baik menurut Tuhan. Bencana, kadang-kadang bisa menjadi berkah yang tersembunyi. -