Hachiko adalah seekor anjing yang lahir di sekitar bulan November 1923 di
Odate, Jepang. Ia pindah ke Tokyo, saat majikannya pindah ke sana.
Pemilik anjing itu bernama Eisaburo Ueno. Eisaburo adalah seorang tua yang
tinggal sendirian di rumahnya, istrinya sudah meninggal dan anak-anaknya sudah
menikah dan tidak tinggal di situ lagi. Eisaburo Ueno bekerja di sebuah universitas
di dekat Tokyo sebagai seorang profesor.
Sudah sebuah kebiasaan bagi orang tua itu untuk menaiki kereta listrik di Stasiun
Shibuya untuk bekerja. Ia berangkat sekitar jam 8 pagi, dan biasanya ia pulang
dan tiba di stasiun itu kembali sekitar jam 5 sore.
Hachiko, si anjing itu, sangat setia menemani tuannya. Setiap pagi ia berjalan
bersama tuannya menuju ke Stasiun Shibuya. Setelah ‘melepas kepergian’
tuannya, anjing itu pulang sendiri ke rumah. Dan uniknya tepat sebelum jam 5
sore, anjing itu sudah datang kembali ke stasiun untuk menjemput tuannya.
Kebiasaan ini dilakukannya setiap hari selama beberapa tahun, dan orang-orang
di sekitar situ sudah mulai hapal dengan tingkah anjing (dan pemiliknya) itu.
Para petugas stasiun pun selalu tersenyum ramah saat melihat anjing itu berlari-lari
kecil menjemput tuannya setiap sore.
Tapi malang, pada suatu siang, Eisaburo mendapatkan serangan jantung di universitas
tempatnya bekerja. Ia meninggal sebelum mendapatkan perawatan medis dari rumah
sakit. Segenap keluarganya langsung dihubungi oleh pihak universitas untuk menjemput
jenazah Eisaburo.
Lalu bagaimana dengan anjing itu ? Ternyata, pada sore harinya anjing itu tetap
datang ke stasiun untuk menjemput tuannya, tapi hingga larut malam ia menunggu,
ternyata tuannya tidak datang. Anjing itu pulang kembali ke rumah.
Besok sorenya, anjing itu kembali datang ke Stasiun - dan sekali lagi - ia
pulang dengan ‘tangan hampa’. Kebiasaan ini ia lakukan setiap hari.
Para petugas stasiun dan orang-orang di situ sangat bersimpati dan kadangkala
memberinya makan saat ‘menjemput tuannya’.
Beberapa kerabat Eisaburo pun sebenarnya sudah berusaha untuk memelihara dan
merawat anjing itu, tetapi tetap saja - setiap sore anjing itu nekat berlari
menuju ke stasiun Shibuya.
Tak terasa 11 tahun sudah berlalu, dan anjing itu tetap melakukan aktivitas
hariannya menunggu tuannya di stasiun tiap sore - hingga larut malam, bahkan
kadang baru pulang besok paginya setelah pulas tertidur di stasiun.
Setelah berumur 15 tahun, anjing itu akhirnya meninggal dunia dalam kesetiaannya,
tepat di tempat dimana ia biasa menunggu tuannya.
Untuk memuji dan menghargai kesetiaan anjing itu, orang-orang membangun sebuah
patung Hachiko di Stasiun Shibuya. Patung anjing itu masih berdiri kokoh hingga
saat ini, sebagai sebuah inspirasi kesetiaan bagi orang-orang yang melewatinya.