Waktu kerang muda mencari makan atau bergerak untuk pindah, ia akan
membuka cangkah penutup badannya. Buka, tutup, buka, tutup. Suatu hari
disaat cangkah itu terbuka, 1 butir pasir masuk ke dalam cangkang kerang
itu. Sang kerang muda menangis sambil me
manggil-manggil ibunya "Bu sakit bu..ada pasir masuk ke dalam tubuhku."
Sang ibu menjawab, "Sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila
perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu".
Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tp air matanya ia
gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu terus
menerus dia lakukan. Dengan balutan air mata itu, rasa sakitnya pun
berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.
Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tidak ada pasirnya.
Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi 'kerang rebus'.
Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan x lipat lebih mahal.
Mengapa begitu ?
Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dlm kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.
Kalau kita tak pernah mendapat cobaan kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.
Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi cobaan bahkan mampu memberi
manfaat pada org lain ketika kita mendapat cobaan, kita akan menjadi
mutiara di tempat terhormat, dan juga dipakai oleh orang-orang
terhormat.
Hidup adalah pilihan...
Waktu kerang muda mencari makan atau bergerak untuk pindah, ia akan
membuka cangkah penutup badannya. Buka, tutup, buka, tutup. Suatu hari
disaat cangkah itu terbuka, 1 butir pasir masuk ke dalam cangkang kerang
itu. Sang kerang muda menangis sambil me
manggil-manggil ibunya "Bu sakit bu..ada pasir masuk ke dalam tubuhku."
Sang ibu menjawab, "Sabar ya nak, jangan pedulikan sakit itu, bila
perlu berikanlah kebaikan pada sang pasir yg menyakitimu itu".
Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tp air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan balutan air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.
Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tidak ada pasirnya.
Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi 'kerang rebus'.
Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan x lipat lebih mahal.
Mengapa begitu ?
Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dlm kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.
Kalau kita tak pernah mendapat cobaan kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.
Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi cobaan bahkan mampu memberi manfaat pada org lain ketika kita mendapat cobaan, kita akan menjadi mutiara di tempat terhormat, dan juga dipakai oleh orang-orang terhormat.
Hidup adalah pilihan...
Kerang muda pun menuruti nasihat ibunya. Ia menangis, tp air matanya ia gunakan untuk membungkus pasir yg masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu terus menerus dia lakukan. Dengan balutan air mata itu, rasa sakitnya pun berangsur berkurang bahkan hilang sama sekali.
Beberapa saat kemudian, kerang-kerang itu dipanen. Kerang yg ada pasirnya dipisahkan dari kerang yg tidak ada pasirnya.
Kerang tak berpasir dijual secara obral di pinggir jalan menjadi 'kerang rebus'.
Sedangkan kerang yang berpasir dijual ratusan bahkan ribuan x lipat lebih mahal.
Mengapa begitu ?
Karena butiran pasir berbalut air mata yang ada di dlm kerang itu telah berubah menjadi inti mutiara.
Kalau kita tak pernah mendapat cobaan kita akan menjadi seperti kerang rebus yang dijual secara obral di pinggir jalan.
Sebaliknya kalau kita mampu menghadapi cobaan bahkan mampu memberi manfaat pada org lain ketika kita mendapat cobaan, kita akan menjadi mutiara di tempat terhormat, dan juga dipakai oleh orang-orang terhormat.
Hidup adalah pilihan...